Perusahaan seringkali mengalami kendala dalam hal kemampuan untuk memecahkan permasalahan. Sehingga hal ini mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mencari jalan keluar. Selain itu kondisi ini dapat menganggu kegiatan operasional sebagaimana mestinya dalam perusahaan.
Oleh karena itu, Creative Problem Solving pada perusahaan memiliki peran penting untuk memecahkan masalah yang terjadi. Kemampuan ini penting dimiliki oleh pimpinan perusahaan. Simak penjelasan berikut terkait Creative Problem Solving.
A. Apa Itu Creative Problem Solving?
Creative Problem Solving (CPS) atau pemecahan masalah kreatif adalah cara memecahkan masalah atau mengidentifikasi peluang ketika pemikiran konvensional telah gagal menemukan solusi. Hal ini mendorong Anda untuk menemukan perspektif baru dan menghasilkan solusi inovatif, sehingga perusahaan dapat merumuskan rencana untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan.
Creative Problem Solving memiliki metode pembelajaran untuk melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan dalam hal memecahkan masalah, yang harus dibarengi dengan penguatan keterampilan.
CPS ini cocok digunakan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah yang terjadi didalam perusahaan dengan metode pengalaman yang sebelumnya pernah dihadapi dalam menyelesaikan masalah, dan untuk menyelesaikan masalah baru.
Baca juga: Mengenal Kepemimpinan Transformasional ala Elon Musk
B. Prinsip Inti Creative Problem Solving
Creative Problem Solving memiliki empat prinsip inti. Berikut masing-masing dengan lebih detail:
- Pemikiran Divergen dan Konvergen Harus Seimbang
Kunci kreativitas adalah belajar bagaimana mengidentifikasi dan menyeimbangkan pemikiran divergen dan konvergen dilakukan secara terpisah, dan mengetahui kapan harus melatih masing-masing.
- Ajukan Masalah Sebagai Pertanyaan
Saat Anda menyusun ulang masalah dan tantangan sebagai pertanyaan terbuka dengan banyak kemungkinan, maka akan lebih mudah untuk menemukan solusi. Mengajukan jenis pertanyaan ini menghasilkan banyak informasi yang kaya, sementara mengajukan pertanyaan tertutup cenderung menghasilkan jawaban singkat, seperti konfirmasi atau ketidaksepakatan. Pernyataan masalah cenderung menghasilkan tanggapan yang terbatas, atau tidak sama sekali.
- Menunda atau Menangguhkan Penilaian
Menilai solusi sejak awal cenderung mematikan generasi ide. Sebaliknya, ada waktu yang tepat dan perlu untuk menilai gagasan selama tahap konvergensi.
- Fokus pada “Ya, dan,” daripada “Tidak, tapi.”
Bahasa penting saat Anda menghasilkan informasi dan ide. “Ya, dan” mendorong orang untuk memperluas pemikiran mereka, yang diperlukan selama tahap CPS tertentu. Sementara menggunakan kata “tetapi” – didahului dengan “ya” atau “tidak” – mengakhiri percakapan, dan sering meniadakan apa yang datang sebelumnya.
C. Jenis Model Creative Problem Solving
Anda dapat menggunakan masing-masing dari empat langkah Model CPS Pelajar untuk menghasilkan ide dan solusi inovatif.
1. Clarify (Perjelas)
Jelajahi Visi
Identifikasi tujuan, keinginan, atau tantangan Anda. Ini adalah langkah pertama yang krusial karena mudah berasumsi Anda tahu apa masalahnya adalah salah. Namun, Anda mungkin melewatkan sesuatu atau gagal memahami masalah sepenuhnya, dan menentukan tujuan Anda dapat memberikan kejelasan.
Kumpulkan Data
Setelah Anda mengidentifikasi dan memahami masalahnya, Anda dapat mengumpulkan informasi dan mengembangkan pemahaman yang jelas tentangnya. Catat detail seperti siapa dan apa yang terlibat, semua fakta yang relevan, serta perasaan dan pendapat setiap orang.
Merumuskan Pertanyaan
Saat Anda meningkatkan kesadaran akan tantangan atau masalah yang telah Anda identifikasi, ajukan pertanyaan yang akan menghasilkan solusi. Pikirkan tentang hambatan yang mungkin Anda hadapi dan peluang yang bisa mereka hadirkan.
2. Ide
Jelajahi Ide
Hasilkan ide yang menjawab pertanyaan tantangan yang Anda identifikasi di langkah 1. Anda mungkin tergoda untuk mempertimbangkan solusi yang telah Anda coba sebelumnya, karena pikiran cenderung kembali ke pola berpikir kebiasaan yang bisa menghentikan menghasilkan ide baru. Namun, ini adalah kesempatan untuk menggunakan kreativitas Anda.
Brainstorming dan Peta Pikiran adalah cara yang bagus untuk mengeksplorasi ide selama tahap CPS yang berbeda ini.
3. Develop (Berkembang)
Merumuskan Solusi
Ini adalah tahap konvergen CPS, di mana Anda mulai fokus mengevaluasi semua opsi yang memungkinkan dan menghasilkan solusi. Analisis apakah solusi potensial memenuhi kebutuhan dan kriteria Anda, dan putuskan apakah Anda dapat menerapkannya dengan sukses.
Selanjutnya, pertimbangkan bagaimana Anda dapat memperkuatnya dan menentukan mana yang paling “cocok”.
4. Terapkan
Merumuskan Rencana
Setelah Anda memilih solusi terbaik, saatnya mengembangkan rencana tindakan. Mulailah dengan mengidentifikasi sumber daya dan tindakan yang memungkinkan Anda menerapkan solusi pilihan Anda. Selanjutnya, komunikasikan rencana Anda dan pastikan semua orang yang terlibat memahami dan menerimanya.
D. Pelatihan Creative Problem Solving
- Apa Itu Pelatihan Creative Problem Solving
Pelatihan Creative Problem Solving adalah suatu metode pembelajaran yang dipusatkan pada pengajaran serta keterampilan dalam hal memecahkan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan.
Metode ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah yang sedang terjadi di lingkungan sekitar berdasarkan pengalaman sebelumnya.
- Apa Tujuan dari Pelatihan Ini?
- Membentuk individu memiliki keterampilan dalam pemecahan masalah.
- Menjadikan individu terampil dalam menganalisa suatu permasalahan
- Menjadikan individu berpikir kreatif dalam menghadapi masalah
- Siapa yang Membutuhkan Pelatihan Ini?
Pelatihan ini dapat diikuti oleh Manajer, Supervisor, dan Staf Karyawan.
Bagi Anda yang ingin meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam training Creative Problem Solving Proxsis HR, Anda dapat klik disini atau segara hubungi kami di Hello Expert. Proxsis HR siap melayani dan berkolaborasi.
Inquiry
News & Article
- Organ dan Sumber Daya Manusia PERMEN BUMN: Penjelasan, Manfaat, Fungsi dan Untuk Siapa Regulasi ini
- Perbedaan ToT Level 3 dan 4: Mana yang Sesuai untuk Anda?
- Learning Culture: Strategi Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi Karyawan
- Continuous Improvement: Pengertian, Proses dan Model Penerapannya
- 7 Cara Mengelola Shift Kerja Karyawan, HRD Wajib Tahu
Latest Events
- Badan Pusat Statistik – Emerging Leader Development Program
- BPJS Ketenagakerjaan – Change Your Selftalk, Change Your Life
- Employee Development Program – PT Waskita Toll Road Kolaborasi dengan Proxsis HR
- Proxsis HR Professional Community – Monthly Meetup Ep. 26 Leading with Adaptability: Embracing Learning Agility as a Future Leader
- PT PGAS Telekomunikasi Nusantara – Design Thinking for Innovation and Continuous Improvement