Dalam sebuah kesepakatan bisnis yang baik, urusan negosiasi bukan tentang menang atau bermain keras saja. Hal tersebut terkait menciptakan peluang untuk memengaruhi dan mencapai hasil, yang disetujui kedua belah pihak.
Meskipun sangat penting, untuk memiliki strategi dan untuk mengetahui rentang negosiasi seringkali keberhasilan saat kita membaca pikiran dan ‘bahasa tubuh’ klien. Hal demikian perlu strategi jitu, yakni;
- Tetapkan batas Anda
Kamu harus menetapkan prioritas yang jelas terkait bahasan yang akan dinegosiasikan. Keinginan klien akan terlihat dari sebuah pembahasan yang terstruktur, sehingga menghasilkan solusi yang sama-sama menguntungkan.Hal ini juga menyangkut batasan-batasan yang jelas dalam sebuah negosiasi. Kamu akan memberikan pedoman yang jelas sehingga klien akan merasa aman dan terjamin. Disamping itu,batasan-batasan tersebut juga membantu kamu untuk melihat secara jelas keinginan dan tingkat kepercayaan klien.Negosiasi juga tidak selalu tentang apa yang dikatakan secara langsung, tetapi tentang apa yang tersirat. Maksudnya adalah kita dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan mendengarkan keinginan dan kebutuhan orang lain. - Pengaturan waktu adalah kuncinya
Terkadang, kita sering mengabaikan pentingnya momentum untuk memberikan pandangan, sehingga dapat membuat semua perbedaan di meja perundingan. Hal tersebut karena banyaknya tekanan yang diperjuangkan oleh kedua belah pihak.Begitu banyak penekanan diberikan pada apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Pelatih dan mentor bisnis Agnes Cserhati, pendiri AC PowerCoaching, mengatakan:“Saya akan merekomendasikan membuka percakapan, bukan dengan membagikan pemikiran Anda, tetapi dengan mengajukan pertanyaan. Ini membuat Anda mengendalikan situasi dan memberi Anda waktu untuk merespons dengan tepat.” - Pelajari istilah tubuh
Memang, alat paling ampuh untuk setiap wirausahawan yang duduk di meja perundingan adalah kemampuan untuk membaca dan menafsirkan bahasa tubuh.Hal ini dilihat dari gerakan halus, gerakan, dan ekspresi yang dapat berbicara banyak tentang apa yang dipikirkan orang lain. Seperti yang bisa dicontohkan, ketika rekan kerja kamu condong ke arah percakapan, sering kali menyiratkan persetujuan atau paling tidak, keterlibatan.Indikasinya bisa dilihat dari seberapa sering mereka berekspresi miring ke belakang, menjauh dari percakapan, bisa menjadi tanda bahwa segala sesuatu berpotensi keluar jalur. Namun, jika diskusi sangat intens, mereka bisa mundur sejenak untuk melepaskan semangat.Seorang negosiator yang terampil mungkin memiliki kontrol yang baik terhadap tubuh mereka. Kita juga harus bisa membaca ekspresi sebagai wirausahawan yang sering bernegosiasi. Hal tersebut karena ada baiknya belajar bagaimana menafsirkan gerakan tubuh secara konsisten antara budaya dan gender.
Baca Juga : Inilah Cara Meningkatkan Keterampilan Bernegosiasi
- Mirroring
Maksud istilah di atas adalah meniru bahasa tubuh pihak lain bisa menjadi cara yang ampuh untuk menciptakan koneksi. Hal ini merupakan keterampilan yang berharga untuk dipelajari.Jika kita bisa mencerminkan bahasa tubuh, nada vokal, dan perilaku orang lain, akan sangat membantu membangun hubungan. Alangkah baiknya jika kita mencoba dan menciptakan suasana pertemuan yang tepat dengan meniru orang tersebut dalam hal kegembiraan, kecepatan vokal, dll.,Pernyataan di atas akan membuat hubungan menjadi lebih kuat, yang pada gilirannya akan membawa kepercayaan dan bantuan dengan negosiasi. - Diam adalah emas
Setelah kamu menyatakan harga atau persyaratan, kita harus menyisakan sedikit ruang untuk jeda. Kita disarankan jangan pernah tergoda untuk mengoceh atau menjelaskan untuk mengisi jeda itu. Hal ini akan menyebabkan klien untuk berpikir dan memproses waktu. - Bermain Adil
Kita harus bernegosiasi secara adil untuk memastikan produk dan layanan yang dibutuhkan. Kita juga harus mengingat bahwa bisnis yang baik adalah yang melibatkan sikap dan perilaku baik ke semua orang.Kita bisa mengambil contoh situasi dimana saat menurunkan tawaran serendah mungkin. Kita butuh cara tarik ulur yang cantik agar tidak mencolok. Jika kita tidak mampu menunjukkan rasa keadilan saat bernegoisasi, akan mengakibatkan kualitas layanan yang lebih buruk.Bagaimana menurut kamu mengenai penjelasan di atas? Apakah kamu merasa tertantang untuk menjadi negosiator yang handal?
Source: //www.forbes.com
Inquiry
News & Article
- 7 Alasan Penting di Balik Pilihan Pensiun Dini, Lengkap dengan Kisah Suksesnya
- 16 Kesalahan Fatal Perencanaan Pensiun dan Strategi Persiapan Pensiun 2025
- Cara Asesmen Kompetensi Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Tim Anda
- Asesmen Kompetensi: Strategi Efektif untuk Penilaian Karyawan yang Lebih Akurat
- Pentingnya Sertifikasi BNSP bagi HRD: Keunggulan dan Cara Mendapatkannya
Latest Events
- Badan Pusat Statistik – Emerging Leader Development Program
- BPJS Ketenagakerjaan – Change Your Selftalk, Change Your Life
- Employee Development Program – PT Waskita Toll Road Kolaborasi dengan Proxsis HR
- Proxsis HR Professional Community – Monthly Meetup Ep. 26 Leading with Adaptability: Embracing Learning Agility as a Future Leader
- PT PGAS Telekomunikasi Nusantara – Design Thinking for Innovation and Continuous Improvement
Recent Posts
- 7 Alasan Penting di Balik Pilihan Pensiun Dini, Lengkap dengan Kisah Suksesnya
- 16 Kesalahan Fatal Perencanaan Pensiun dan Strategi Persiapan Pensiun 2025
- Cara Asesmen Kompetensi Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Tim Anda
- Asesmen Kompetensi: Strategi Efektif untuk Penilaian Karyawan yang Lebih Akurat
- Pentingnya Sertifikasi BNSP bagi HRD: Keunggulan dan Cara Mendapatkannya
Contact Us
Permata kuningan Building 17Th Floor, Suite 1701 Jl. Kuningan Mulia kav 9 Kawasan bisnis epicentrum Jakarta – 12980
Phone: 08111.798.348 | 0815.1321.8518
Fax: 021-8370.8679 | 021-8370.8680