7 Kesalahan Fatal dalam Onboarding Karyawan Baru dan Cara Menghindarinya

5 Menit Membaca
7 Kesalahan Fatal dalam Onboarding Karyawan Baru dan Cara Menghindarinya

Tahukah Anda bahwa 20% karyawan baru memutuskan resign dalam 45 hari pertama kerja? Salah satu penyebab utamanya adalah onboarding yang buruk. 

Onboarding bukan sekadar proses formalitas, melainkan fondasi penting untuk kesuksesan karyawan baru di perusahaan. Sayangnya, banyak perusahaan masih melakukan kesalahan-kesalahan fatal yang justru merugikan. 

Artikel ini akan membongkar 7 kesalahan umum dalam onboarding yang sering dilakukan, dampaknya bagi perusahaan, dan solusi praktis untuk menghindarinya. Yuk, simak sampai selesai agar Anda bisa menciptakan proses onboarding yang efektif dan berkesan.

Baca juga : 7 Kesalahan yang Harus Dihindari Dalam Melakukan Assessment Karyawan Baru 

7 Kesalahan Umum dalam Onboarding dan Solusinya

  1. Tidak Memiliki Rencana Onboarding yang Jelas
    Banyak perusahaan menganggap onboarding sekadar pengisian dokumen dan perkenalan singkat. Tanpa rencana yang terstruktur, karyawan baru merasa bingung dan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka.
    Solusi: Buat rencana onboarding yang detail, termasuk timeline, materi pelatihan, dan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, minggu pertama fokus pada pengenalan perusahaan, minggu kedua pada pelatihan teknis, dan seterusnya.
  1. Mengabaikan Pengenalan Budaya Perusahaan
    Karyawan baru perlu memahami nilai-nilai, misi, dan budaya perusahaan agar bisa beradaptasi dengan baik. Sayangnya, banyak perusahaan mengabaikan aspek ini.
    Solusi: Sertakan sesi pengenalan budaya perusahaan dalam program onboarding. Ajak karyawan baru berinteraksi dengan tim dan pimpinan untuk merasakan atmosfer kerja.
  1. Memberikan Informasi yang Terlalu Banyak Sekaligus
    Membombardir karyawan baru dengan informasi terlalu banyak sekaligus bisa membuat mereka kewalahan dan stres.
    Solusi: Berikan informasi secara bertahap. Fokus pada hal-hal penting di awal, seperti struktur perusahaan, peran karyawan, dan tools yang digunakan.
  1. Tidak Melibatkan Tim atau Manajer
    Onboarding bukan hanya tanggung jawab HR. Keterlibatan tim dan manajer sangat penting untuk membantu karyawan baru merasa diterima dan didukung.
    Solusi: Libatkan tim dan manajer dalam proses onboarding, seperti mentoring, sesi diskusi informal, atau kegiatan team building.
  1. Tidak Memberikan Feedback
    Karyawan baru perlu tahu apakah mereka sudah berada di jalur yang benar. Tanpa feedback, mereka mungkin merasa tidak dihargai atau tidak yakin dengan performa mereka.
    Solusi: Berikan feedback secara berkala dan konstruktif. Misalnya, setelah minggu pertama, lakukan evaluasi singkat tentang apa yang sudah dipelajari dan apa yang perlu ditingkatkan.
  1. Mengabaikan Kebutuhan Individual
    Setiap karyawan memiliki latar belakang, kecepatan belajar, dan kebutuhan yang berbeda. Onboarding yang seragam mungkin tidak efektif untuk semua orang.
    Solusi: Sesuaikan program onboarding dengan kebutuhan individual karyawan. Misalnya, berikan pilihan metode belajar (e-Learning, tatap muka, atau hybrid) sesuai preferensi mereka.
  1. Tidak Mengevaluasi Proses Onboarding
    Banyak perusahaan tidak mengevaluasi efektivitas program onboarding mereka. Akibatnya, kesalahan yang sama terus terulang.
    Solusi: Lakukan evaluasi berkala dan mintalah feedback dari karyawan baru. Gunakan data ini untuk terus memperbaiki proses onboarding.

Baca juga : Cara Mengukur Keberhasilan Program Onboarding: Kunci untuk Kesuksesan Karyawan Baru

Risiko Jika Kesalahan Onboarding Tidak Diperbaiki

Jika kesalahan dalam onboarding tidak diperbaiki, perusahaan bisa menghadapi berbagai risiko serius yang berdampak negatif. 

  • Pertama, turnover tinggi bisa terjadi karena karyawan baru merasa tidak didukung atau bingung dengan peran mereka, sehingga memilih resign dalam waktu singkat. 
  • Kedua, produktivitas rendah menjadi masalah karena karyawan yang tidak terlatih dengan baik akan kesulitan mencapai performa optimal. 
  • Ketiga, reputasi perusahaan bisa terganggu jika karyawan yang tidak puas membagikan pengalaman buruk mereka, merusak citra perusahaan di mata calon talenta. 
  • Terakhir, perusahaan harus menanggung biaya rekrutmen ulang yang tidak sedikit karena kehilangan karyawan baru. Dengan semua risiko ini, memperbaiki proses onboarding bukan hanya penting, tetapi juga krusial untuk keberlanjutan perusahaan.

Strategi Meningkatkan Efektivitas Onboarding

  1. Buat Rencana Onboarding yang Terstruktur: Pastikan setiap tahap onboarding memiliki tujuan dan timeline yang jelas.
  2. Libatkan Seluruh Tim: Onboarding adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya HR. Libatkan manajer dan rekan kerja untuk menciptakan lingkungan yang mendukung.
  3. Gunakan Teknologi: Manfaatkan platform digital untuk memudahkan proses onboarding, seperti e-Learning, aplikasi HR, atau sistem manajemen pelatihan.
  4. Berikan Dukungan Berkelanjutan: Onboarding tidak berakhir di hari pertama. Berikan dukungan hingga karyawan benar-benar mandiri dan nyaman dengan peran mereka.
  5. Evaluasi dan Perbaiki: Terus tingkatkan program onboarding berdasarkan feedback dan hasil evaluasi.

Baca juga : Cara Mengukur Keberhasilan Program Onboarding: Kunci untuk Kesuksesan Karyawan Baru

Pelatihan Learning & Development Terpercaya

Pelatihan Learning & Development (L&D) dirancang untuk membantu perusahaan merancang strategi pengembangan yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan dan memberikan dampak yang besar. Di Era Digital ini, kemampuan untuk menyusun strategi L&D yang tepat adalah hal yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, mempertahankan talenta terbaik, dan menciptakan tim eksekutif yang solid.

Melalui pelatihan ini, Anda akan mempelajari cara menyusun strategi L&D yang dapat memenuhi kebutuhan karyawan di dunia yang serba cepat, serta bagaimana meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkembang lebih lanjut dalam peran dan karir mereka. Selain itu, pelatihan ini akan membantu Anda membangun kapabilitas organisasi dan memperkuat manajemen serta keterampilan kepemimpinan tim, yang semuanya berdampak langsung pada peningkatan kinerja dan laba perusahaan.

Bergabunglah dengan pelatihan ini dan tingkatkan kemampuan Anda dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang produktif, menarik, dan relevan untuk masa depan perusahaan Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang akan membuka lebih banyak peluang karir, dan memastikan perusahaan Anda tetap kompetitif di era yang penuh tantangan ini!

 

Kesimpulan

Onboarding adalah investasi penting untuk kesuksesan karyawan baru dan perusahaan. Dengan menghindari kesalahan umum dan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan bisa menciptakan proses onboarding yang efektif dan berkesan. Ingat, onboarding yang baik bukan hanya tentang menyambut karyawan baru, tetapi juga membangun fondasi untuk tim yang solid, produktif, dan loyal.

FAQ: Tentang Onboarding

  1. Apa itu onboarding?
    Onboarding adalah proses menyambut dan melatih karyawan baru agar mereka bisa beradaptasi dengan baik di perusahaan. Proses ini mencakup pengenalan terhadap kebijakan, prosedur, dan budaya perusahaan, serta pelatihan yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka.
  2. Mengapa onboarding penting?
    Onboarding membantu karyawan baru memahami peran, budaya, dan ekspektasi perusahaan, sehingga mereka bisa lebih cepat produktif. Proses ini juga mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan kepuasan kerja.
  3. Apa kesalahan paling umum dalam onboarding?
    Kesalahan umum termasuk tidak memiliki rencana yang jelas, mengabaikan budaya perusahaan, dan tidak memberikan feedback. Tanpa rencana yang terstruktur, karyawan baru mungkin merasa bingung dan tidak tahu apa yang diharapkan. Mengabaikan budaya perusahaan dapat membuat karyawan baru merasa terasing.
  4. Bagaimana cara meningkatkan efektivitas onboarding?
    Buat rencana yang terstruktur, libatkan seluruh tim, gunakan teknologi, dan lakukan evaluasi berkala. Rencana onboarding yang jelas mencakup semua aspek penting, dari pelatihan hingga pengenalan budaya. Melibatkan seluruh tim dalam proses onboarding menciptakan rasa kepemilikan dan memperkuat hubungan antar karyawan. Penggunaan teknologi, seperti platform e-Learning, juga dapat mempermudah akses informasi.
  5. Apakah onboarding hanya tanggung jawab HR?
    Tidak. Onboarding adalah tanggung jawab bersama, termasuk HR, manajer, dan tim. Sementara HR biasanya memimpin proses onboarding, manajer dan rekan kerja juga memainkan peran penting dalam membantu karyawan baru merasa diterima dan terintegrasi. Dengan kolaborasi ini, onboarding menjadi lebih efektif dan memberikan pengalaman positif bagi karyawan baru, serta memperkuat budaya perusahaan.

Referensi

Kesalahan Onboarding yang Harus Dihindari

Learning & Development Training oleh Proxsis Group

 

Rate this post
Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.