Tes Asesmen (Assessment Test), Apa Saja Jenis-jenisnya?

5 Menit Membaca
Apa saja jenis-jenis Tes Asesmen?

Mengenal Tes Asesmen

Tes Asesmen (Assessment Test) merupakan tes yang digunakan oleh perusahaan untuk menganalisis dan mengidentifikasi calon karyawan yang paling cocok dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Asesmen merupakan usaha perusahaan untuk mendapatkan informasi atau data untuk mengetahui seberapa cocok kandidat tersebut dengan posisi yang akan diberikan.

Lewat Tes Asesmen perusahaan dapat mengetahui bakat dan kualitas dari calon karyawan, sehingga dapat dinilai apakah cocok dengan jabatan yang dilamar. Lewat tes ini perusahaan dapat memperkirakan bagaimana kinerja seorang karyawan kedepannya. Kalau penilaian Tes Asesmen tepat, maka perusahaan akan beruntung karena mendapatkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Perusahaan juga bisa memastikan bahwa kandidat yang dipilih merupakan yang paling tepat dibandingkan dengan kandidat lainnya berdasarkan hasil penilaian Tes Asesmen. Menentukan karyawan yang tepat ini tentu tidak mudah. Jika perusahaan salah dalam menilai calon karyawan, maka perusahaan bisa saja merekrut kandidat yang kurang tepat.

Perusahaan bisa saja tidak maksimal dalam mencapai kinerjanya bahkan bisa mengalami kerugian jika salah merekrut karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa seleksi karyawan salah satunya lewat Tes Asesmen sangat penting untuk proses rekrutmen. Perusahaan harus benar-benar tepat dalam melakukan penilaian Tes Asesmen untuk mencegah kerugian perusahaan.

Baca juga: Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum: Pentingnya Pengukuran Kemampuan

Jenis Tes Asesmen (Assessment Test)

Tes Asesmen yang dilakukan bisa berdasarkan Ilmu Psikologi. Dengan dasar Ilmu Psikologi, Tes Asesmen ini akan membantu perusahaan dalam memilih karyawan yang tepat. Tes Asesmen dapat bertujuan mengetahui bermacam hal mengenai karyawan seperti sisi intelegensia, karakter, kepribadian, dan sikap seseorang. 

Tes Asesmen akan membantu perusahaan mendapatkan karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Berikut adalah sejumlah Tes Asesmen yang dapat dipakai oleh perusahaan untuk merekrut calon karyawan baru:

1. Tes Kemampuan Kognitif

Tes ini berguna untuk mengukur kecerdasan umum dan mengidentifikasi kemampuan calon karyawan. Diantaranya untuk mengetahui apakah kandidat adalah orang yang berpikir kritis, mampu mempelajari hal baru dan mempraktekkannya, atau mencari solusi dari masalah yang dihadapi. 

Hasil tes kognitif juga bisa digunakan untuk memprediksi potensi kandidat di masa depan. Tes ini menekankan pada kualitas yang berhubungan dengan pekerjaan, contoh perhatian kandidat terhadap hal detail dalam pekerjaan. 

2. Tes Kepribadian

Tes ini bertujuan mengukur kandidat berdasarkan sifat kepribadian tertentu yang relevan dengan kinerja pekerjaan. Tes ini mampu memberitahu perekrut seberapa besar kemungkinan seseorang cocok dengan pekerjaannya.

3. Tes Integritas

Menurut U.S. Office of Personnel Management, tes integritas adalah jenis tes kepribadian khusus yang dirancang untuk menilai kecenderungan pelamar untuk bersikap jujur, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan. Tes ini mengukur serangkaian kecenderungan perilaku yang lebih spesifik, terutama terkait dengan integritas dan kejujuran kandidat dalam mematuhi aturan perusahaan.  Tes ini dapat menunjukkan kandidat yang cenderung kontraproduktif misalnya mereka yang suka mencuri, terlambat, tidak hadir atau melakukan penipuan.

Bentuk tes ini diajukan langsung oleh perekrut dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan rahasia dan terbuka untuk melihat kejujuran kandidat melalui informasi dari diri mereka sendiri. 

4. Tes Fisik 

Tes fisik bertujuan melihat kemampuan fisik seseorang untuk mengetahui kekuatan dan ketahanan kandidat. Namun tidak semua bidang pekerjaan melakukan tes fisik ini. Umumnya tes ini hanya ditujukan bagi mereka yang memerlukan kebugaran fisik tertentu dalam bekerja, sehingga dapat bekerja dengan standar yang ditetapkan.

5. Tes Keterampilan 

Tes keterampilan untuk mengetahui apakah kandidat memiliki pengetahuan yang cukup terkait pekerjaan barunya. Tes ini berfokus pada wawasan kandidat tentang pekerjaan yang dilamar.

6. Tes Kecerdasan Emosional 

Tes kecerdasan emosional dipakai untuk mengetahui bagaimana cara kandidat mengatur emosi dalam bekerja. Seseorang yang memiliki kemampuan emosional yang tinggi akan mampu meredam konflik yang mungkin terjadi di kantor dan dapat mengatasi setiap masalah dalam pekerjaan.

Selain untuk rekrutmen calon karyawan baru, ada juga jenis Tes Asesmen yang dilakukan saat karyawan akan dipromosikan untuk jabatan tertentu. Tes asesmen bertujuan mengetahui kualitas kepemimpinan karyawan, termasuk tentang kemandiriannya, kemampuan untuk mendelegasikan tugas, hingga membantu memberikan solusi kepada tim dalam menghadapi permasalahan. 

Baca juga: Mengenali Asesmen Behavioral, Berikut Cara HRD Mengenali Potensi Calon Karyawan

Konsultan SDM dari Proxsis HR

Berikut beberapa jenis Tes Asesmen (Assessment Test) untuk promosi karyawan:

1. Tes Psikometri

Tes psikometri bertujuan menilai potensi tiga area kognitif karyawan seperti area penalaran abstrak, area penalaran verbal, dan area penalaran angka. Tes dirangkai menurut metode konstruksi tes dengan kajian analisis statistik. Tes juga menerapkan uji reliabilitas dan uji validasi, serta mempunyai tata cara penilaian yang baku.

2. Tes Simulasi atau Exercise

Tes ini berguna dalam menilai beragam respon dan perilaku karyawan oleh perekrut saat menjalani simulasi. Perilaku karyawan dapat diobservasi dengan simulasi. Selanjutnya dilakukan pencatatan dan dimasukkan ke dalam kategori sesuai dengan kriteria standar penilaian yang telah ditentukan.

3. Inventory atau Self Preference

Metode tes ini akan mengukur preferensi dari karyawan saat berhadapan dengan kondisi kerja, motivasi kerja, situasi sosial, cara kerja dan juga sikap individu. Bentuk tes ini adalah sejumlah pertanyaan yang dijawab kemudian hasilnya akan digunakan sebagai pendukung hasil tes lainnya.

4. Wawancara

Perekrut menyusun pertanyaan-pertanyaan yang didesain khusus dengan struktur dan indikator perilaku kompetensi yang telah ditetapkan perusahaan. Lewat wawancara perekrut mendapat gambaran lebih detail mengenai tindakan dan sikap karyawan ketika menghadapi suatu hal.

5. Role Playing

Tes ini mirip dengan simulasi, namun menggunakan cara yang lebih khusus untuk merefleksikan peran karyawan dan kondisi tertentu. Contohnya melakukan negosiasi pada situasi penjualan langsung dengan calon pelanggan atau supplier. Dengan simulasi ini dapat diketahui bagaimana interaksi interpersonal karyawan sampai dengan mengetahui perilaku spesifik yang diharapkan akan bisa muncul di dalam tes. 

6. Analisa Kasus

Perekrut memberikan suatu kasus tertentu kepada karyawan. Kemudian akan dinilai hasilnya dari cara karyawan tersebut menyelesaikan masalah atau mencari sudut pandang yang mengarah kepada solusi.

Cara ini hampir mirip dengan prinsip role playing, hanya saja ditambahkan kompetensi untuk analisis dan sintesis lebih mendalam. Karyawan harus bisa memahami kasus tersebut untuk kemudian memberikan pandangan yang tepat bagaimana mengatasi permasalahan yang ada pada kasus itu.

7. Presentasi

Keahlian dasar melakukan presentasi adalah salah satu kompetensi kerja yang sangat dibutuhkan saat ini. Setiap karyawan harus memiliki kemampuan presentasi yang baik, dapat menarik dan meyakinkan pendengarnya, baik rekan kerja atau eksternal perusahaan. Presentasi yang dilakukan bisa berupa memberi penjelasan produk/jasa tertentu dan bagaimana presentasinya bisa mempersuasi orang lain. 

Saat tes dengan cara ini, karyawan akan diminta untuk melakukan presentasi atas produk atau jasa di hadapan orang lain. Melalui lewat tes ini akan terlihat kemampuan seorang karyawan dalam membawakan presentasi, menerangkan produk dengan jelas dan mudah dipahami. Tujuannya agar bisa membuat audiens tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

Baca juga: Asesmen Kompetensi dalam Dunia Kerja: Menilai dan Mengembangkan Potensi Karyawan

Itulah sejumlah tes yang dapat digunakan untuk membantu menilai kompetensi dan karakter dari calon karyawan atau karyawan. Tes Asesmen ini sangat berguna bagi perusahaan untuk mendapatkan karyawan dengan kualitas yang baik. Perusahaan harus melakukan rekrutmen dengan tes yang baik agar seleksi awal dalam rangka mendapatkan calon karyawan atau karyawan terbaik dan berkualitas dapat berjalan. Begitu juga bagi perusahaan yang akan melakukan promosi terhadap karyawan untuk posisi tertentu, Tes Asesmen diperlukan untuk memastikan karyawan benar-benar kompeten untuk menduduki posisi tersebut.

Masih bingung atau ada pertanyaan lain terkait dengan Tes Asesmen? Mari terhubung dengan para psikolog dan ahli dari Proxsis HR dengan mengisi formulir dengan klik tautan di bawah.

Rate this post
Bagikan artikel ini