Perusahaan pasti selalu ingin mendapatkan kandidat karyawan terbaik. Namun, untuk mewujudkan tersebut nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Perusahaan harus memiliki teknik dan strategi rekrutmen yang benar-benar tepat.
Praktisi Human Resources dalam suatu perusahaan memerlukan strategi rekrutmen yang tepat untuk melakukan seleksi calon tenaga kerja. Hal ini berguna dalam membuat proses seleksi menjadi lebih efektif.
Diantara proses yang tepat bisa menggunakan asesmen online. Lalu, bagaimana strategi rekrutmen online yang tepat? Simak penjelasan berikut:
A. Penggunaan Asesmen Online dalam Perekrutan Karyawan
Tes penilaian digunakan untuk pengujian bertujuan mengukur penguasaan kandidat pada bidang tertentu. Tes dilangsungkan untuk memastikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan peserta. Tes bisa dilakukan dengan cara penalaran numerik, pemikiran logis induktif, penilaian penalaran verbal, kuesioner kepribadian, dll.
Tes asesmen online sederhananya merupakan evaluasi terstruktur dan cermat pada aspek keterampilan, karakteristik, pengetahuan, atau keahlian individu. Tes ini digelar secara online melalui teknologi berbasis web.
Penilaian dilakukan dengan serangkaian pertanyaan terkait berbagai aspek peserta dan dibuat berdasarkan peran pekerjaan, level atau posisi, dan persyaratan kompetensi. Penilaian memberikan hasil objektif dari kemampuan peserta dan dapat memprediksi bagaimana kinerja kandidat nantinya.
Baca juga: Ciri-Ciri Kamu Lagi Pesimis, Penyebab dan Cara Mengatasinya
B. 3 Kategori Penilaian Online
Penilaian secara online memiliki tujuan utama membantu perusahaan membuat keputusan apakah kandidat memiliki kompetensi dan keahlian yang cocok untuk posisi yang dibutuhkan. Dengan cara demikian, perusahaan tidak harus menyeleksi satu per satu kandidat yang melamar di posisi tersebut.
Ada tiga kategori penilaian online berdasarkan tujuan dan teknik implementasinya, yaitu:
1. Penilaian Keterampilan Kerja
Penilaian pertama dilakukan untuk mengetahui keterampilan kerja kandidat. Perusahaan biasanya menggunakan tes ini untuk menyaring ratusan hingga ribuan kandidat, sehingga nantinya tersisa calon yang memiliki bakat, keterampilan, dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Asesmen Online untuk Pengembangan Organisasi
Asesmen online dapat digunakan untuk pengembangan organisasi. Karyawan dituntut meningkatkan keterampilan supaya tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan. Untuk memenuhi persyaratan pelatihan, perusahaan perlu mengetahui kebutuhan tenaga kerja dengan memanfaatkan penilaian pra-pelatihan.
Selanjutnya membangun keterampilan gap dan penawaran rencana pengembangan berdasarkan laporan penilaian. Berikutnya, perusahaan bisa mencari tahu efektivitas pelatihan lewat evaluasi pasca pelatihan yang membantu menggambarkan proses pengembangan keterampilan karyawan.
3. Penilaian Online dalam Pendidikan
Jenis selanjutnya adalah penilaian online untuk tujuan pendidikan. Penilaian ini menjadi komponen penting yang memberi dampak signifikan pada struktur pembelajaran holistik. Evaluasi pendidikan mengarah pada proses sistematis dalam mencatat dan memanfaatkan data empiris tentang keterampilan individu dan penguasaan pengetahuan.
Metode penilaian ini berguna membantu tenaga pengajar menyelaraskan hasil pembelajaran dengan metodologi pengajaran. Tujuannya agar mampu memberikan proses pembelajaran yang efektif untuk pelajar. Tes ini menjadi suatu analisis yang tidak memihak dari pelajar baik secara individu maupun keseluruhan.
C. Cara Menjaga Kualitas Rekrutmen Online
Untuk menjaga kualitas proses rekrutmen secara online, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Berikut merupakan beberapa tips untuk rekrutmen online perusahaan Anda.
1. Gunakan Platform yang tepat
Platform yang digunakan harus tepat karena menentukan bagaimana kandidat yang diapatkan. Anda bisa mencari kandidat di aplikasi LinkedIn, dan juga media sosial seperti Instagram. Anda juga bisa masuk ke komunitas profesi di Facebook, WhatsApp, atau Telegram.
Dengan langsung menargetkan komunitas yang sesuai dengan lowongan yang dibuka, Anda dapat menjangkau kandidat yang sesuai dengan lebih mudah dalam waktu lebih singkat.
Ketika membagikan lowongan di platform tersebut, pastikan juga job description yang ditulis lengkap dan menggambarkan posisi yang dicari. Semakin jelas deskripsi dan kualifikasi, maka semakin spesifik kualifikasi kandidat yang mendaftar.
Anda juga bisa mengarahkan kandidat untuk mengisi formulir melalui website perusahaan atau platform rekrutmen online lainnya dibandingkan dengan mengirimkan CV melalui email. Data yang dikirimkan pelamar melalui form akan memudahkan Anda melakukan filter. Hal ini juga memudahkan untuk memilih kandidat sesuai kualifikasi.
2. Periksa Latar Belakang Kandidat
Keaslian data yang diberikan oleh kandidat juga harus dapat dipastikan saat asesmen online. Kadang bisa menimbulkan masalah karena data tidak benar. Perusahaan mungkin akan sulit merekrut secara online karena minimnya tatap muka selama proses seleksi.
Untuk memastikan kebenaran data yang diberikan, Anda bisa melakukan background checking. Background check bisa dilakukan baik oleh tim internal maupun melalui pihak ketiga.
Diantara cara yang bisa dilakukan dengan mengecek ke tempat kandidat bekerja sebelumnya, pengecekan data kependudukan, dan pengecekan ke universitas atau sekolah tempat kandidat menempuh pendidikan.
3. Pastikan Asesmen Online Memiliki Fitur Pengawasan
Pengawasan merupakan unsur paling penting untuk diperhatikan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kecurangan. Asesmen online yang dipilih harus dipastikan memiliki fitur untuk mengawasi kandidat selama proses pengerjaan. Namun, pengawasan jangan sampai mengganggu kandidat selama mengerjakan tes dan tidak mengharuskan kandidat untuk menggunakan tools lain, seperti Zoom atau Google Meet.
Anda juga harus memastikan asesmen online yang dipilih hanya bisa dikerjakan jika kandidat terhubung dengan internet. Secara keamanan, asesmen online seperti ini lebih baik karena perusahaan dapat memastikan kandidat tidak bisa menyalin isi tes, sehingga mencegah terjadi kebocoran soal.
4. Gunakan Tools yang Intuitif dan Fitur Lengkap
Tools yang mudah digunakan akan mempengaruhi efisiensi rekrutmen online, karena bisa saja Anda butuh waktu lebih lama beradaptasi dan memahami penggunaannya. Tampilan yang bikin bingung, interface yang tidak intuitif, dan rumitnya proses pendaftaran bisa menjadi hambatan baik untuk kandidat maupun HRD.
Hal ini bisa menurunkan citra brand perusahaan di mata kandidat dan mengurangi kesempatan untuk menarik kandidat yang terbaik. Untuk mencegah ini, Anda bisa melakukan review secara berkala terhadap website perusahaan, khususnya halaman karier. Halaman juga harus bisa diakses dengan mudah dan proses untuk melamar tidak sulit.
Jika menggunakan tools eksternal untuk proses rekrutmen di perusahaan, tools-nya harus dipastikan mudah digunakan, baik dari sisi kandidat maupun sebagai praktisi HR.
Itulah penjelasan seputar asesmen online saat merekrut karyawan. Mengadakan rekrutmen secara online tentu memerlukan banyak pertimbangan, namun itu dilakukan demi perusahaan Anda.
Para expert kami di Proxsis HR siap membantu dalam melaksanakan Asesmen Kompetensi sesuai dengan kebutuhan Anda, sehingga mampu membantu dan memberikan nilai tambah dalam pengembangan karyawan. Info lebih lanjut bisa lihat disini atau hubungi kami di Hello Expert. Proxsis HR siap untuk melayani dan berkolaborasi.
Inquiry
News & Article
- Strategi Manajemen Talenta untuk HR Profesional: Mengidentifikasi dan Mengembangkan Bakat
- HR Sebagai Penggerak Inovasi: Mendukung Tujuan Bisnis melalui Kreativitas SDM
- Bagaimana Berkomunikasi dengan Dampak yang Maksimal dalam Presentasi
- Menemukan Kebebasan Finansial: Peluang Bisnis Menarik untuk Pensiun Dini
- Asesmen Kompetensi untuk Identifikasi Potensi Leader Masa Depan
Latest Events
- Badan Pusat Statistik – Emerging Leader Development Program
- BPJS Ketenagakerjaan – Change Your Selftalk, Change Your Life
- Employee Development Program – PT Waskita Toll Road Kolaborasi dengan Proxsis HR
- Proxsis HR Professional Community – Monthly Meetup Ep. 26 Leading with Adaptability: Embracing Learning Agility as a Future Leader
- PT PGAS Telekomunikasi Nusantara – Design Thinking for Innovation and Continuous Improvement