Saat melamar pekerjaan seorang calon karyawan biasanya menyiapkan CV yang baik, menulis surat lamaran, dan mempersiapkan jawaban yang tepat saat wawancara. Namun ternyata ada hal lain yang juga harus disiapkan yaitu skor kredit atau credit scoring.
Sejumlah perusahaan di Indonesia saat ini mulai melibatkan pengecekan skor kredit saat menggelar proses rekrutmen karyawan atau pegawai. Hal ini dilakukan karena dinilai bisa mencegah karyawan melakukan kecurangan atau penipuan (fraud) yang bisa merugikan perusahaan.
Mengetahui skor kredit bisa membuat perusahaan mengetahui bagaimana perilaku dan rekam jejak finansial seorang karyawan. Lewat skor kredit perusahaan bisa mengetahui bagaimana perilaku calon karyawan dalam berutang.
Kalau skornya jelek, perusahaan bisa mengetahui apa penyebabnya. Oleh karena itu, ada perusahaan yang memberlakukan cek skor kredit sebagai salah satu syarat tetap dalam proses rekrutmen karyawan.
Selain itu, seorang calon karyawan juga penting memahami tentang laporan kredit dan skor kredit. Apa itu? Berikut penjelasannya
A. Laporan Kredit dan Skor Kredit
Seorang calon karyawan harus mengetahui perbedaan antara laporan kredit dan skor kredit. Laporan kredit merupakan dokumen yang mencerminkan sejarah perilaku kredit seseorang.
Selanjutnya, berdasarkan informasi pada laporan kredit, angka tiga digit dihasilkan dengan bantuan rumus matematika yang disebut sebagai skor kredit.
Laporan kredit mengacu pada dokumen yang sesuai dengan kredit dan riwayat pembayaran seseorang. Sementara skor kredit merupakan angka yang menentukan kelayakan kredit seseorang, berdasarkan sejarah kreditnya.
Laporan kredit merinci riwayat kredit termasuk informasi rekening kartu kredit, saldo, kredit yang tersedia, dan riwayat pembayaran.
Skor kredit adalah angka 3 digit yang pada dasarnya merangkum informasi itu menjadi peringkat. Nilai kredit yang baik berarti memiliki risiko kredit yang baik karena dinilai llebih mungkin untuk membayar kembali pinjaman. Sedangkan nilai kredit yang rendah berarti memiliki risiko kredit yang buruk.
B. Alasan Perusahaan Melihat Skor Kredit Calon Karyawan
Banyak perusahaan melakukan pemeriksaan latar belakang calon karyawan. Tujuannya untuk melindungi karyawan dan pelanggan perusahaan.
Untuk tujuan keamanan, laporan kredit berguna untuk memverifikasi identitas, latar belakang dan pendidikan seseorang. Kemudian untuk mencegah pencurian atau penggelapan dan untuk melihat pimpinan sebelumnya dari kandidat terutama jika ada pengalaman kerja. Bagi pengusaha, ini adalah gambaran besar tentang bagaimana calon karyawan potensial menangani tanggung jawab mereka.
Laporan kredit menunjukkan apakah kandidat bertanggung jawab atau tidak. Kemudian juga menunjukkan bagaimana mereka berada dalam kesulitan keuangan. Penilaian ini sangat penting untuk perusahaan. Contohnya, apakah perusahaan ingin mempekerjakan seseorang di departemen akuntansi yang tidak dapat mengelola kewajibannya sendiri?
Perusahaan biasanya lebih cenderung menjalankan pemeriksaan kredit untuk kandidat yang melamar untuk peran keuangan dalam perusahaan atau posisi apa pun yang memerlukan penanganan uang, contohnya akuntan.
C. Apa yang Dilihat Perusahaan Saat Memeriksa Kredit Karyawan?
Perusahaan sebagian besar akan melihat mirip seperti apa yang dilihat oleh pemberi pinjaman, kecuali skor kredit. Alasannya, karena banyak data laporan kredit yang dilihat pemberi pinjaman dan pemberi kerja dengan cara yang sama. Pemberi kerja memiliki akses ke laporan latar belakang komprehensif yang mencakup selain riwayat kredit, pekerjaan masa lalu, asuransi, dan aktivitas hukum.
Meskipun perusahaan tidak melihat skor kredit calon karyawan dalam pemeriksaan kredit, tetapi mereka melihat jalur kredit terbuka seperti hipotek, saldo terutang, pinjaman mobil atau pelajar, penyitaan, pembayaran terlambat atau tidak terjawab, kebangkrutan dan rekening penagihan.
D. Apakah Pemeriksaan Kredit oleh Perusahaan Merusak Skor Kredit Calon Karyawan?
Skor kredit calon karyawan tidak akan terpengaruh oleh calon pemberi kerja yang melakukan pemeriksaan kredit. Penyelidikan pekerjaan diperlakukan seperti penyelidikan lunak. Tidak terlihat oleh pihak lain selain calon karyawan dan tidak dipertimbangkan dalam sistem penilaian kredit.
Pemberi kerja biasanya menilai pelamar berdasarkan riwayat kredit jangka panjang mereka, empat hingga tujuh tahun secara keseluruhan dan tidak seperti pemberi pinjaman. Jika ada perbedaan besar dari beberapa tahun yang lalu, pemberi kerja mungkin masih menanyakan hal itu kepada calon karyawan meskipun riwayat kredit terbaru dalam kondisi sehat.
E. Hak Hukum Calon Karyawan Terkait Skor Kredit
Pemberi kerja tidak dapat memeriksa riwayat kredit calon karyawan di belakangnya. Mereka harus memiliki persetujuan tertulis sebelum menarik riwayat kredit pemohon.
Tidak seperti setiap skenario pelaporan kredit lainnya, calon karyawan harus diberi pemberitahuan terpisah yang menunjukkan bahwa pemberi kerja akan menarik laporan dan harus memiliki izin tertulis.
Di beberapa negara bagian, ada batasan khusus dalam hal pemberi kerja menggunakan informasi kredit untuk keputusan pekerjaan.
F. Persiapan Calon Karyawan Sebelum Pemeriksaan Kredit
Pemberi kerja biasanya akan memeriksa untuk melihat pola atau kebiasaan dalam mengelola uang. Cara terbaik untuk Anda sebagai kandidat karyawan adalah dengan mempersiapkan dan mengetahui apa yang dikatakan pada laporan kredit sebelum melamar pekerjaan apa pun.
Anda tentu tidak ingin terkejut ketika melamar pekerjaan lalu mengetahui sesuatu yang negatif dalam laporan kredit. Setiap kandidat yang mencari pekerjaan disarankan untuk mendapatkan ide yang baik terkait seperti apa laporan kredit sebelumnya dan dapat menjelaskan setiap entri negatif.
Perlu diingat, saat pemberi kerja dapat menarik laporan kredit kandidat secara legal, maka itu adalah salah satu dari banyak faktor yang membuat kandidat bisa diterima dan dipekerjakan. Tetapi ada cara yang lebih, untuk membuat lapisan kredit menjadi lebih baik yaitu pastikan Anda selalu membayar tagihan tepat waktu.
Proxsis HR dapat membantu perusahaan Anda dalam merekrut karyawan. Sehingga, Anda tidak kesulitan untuk mengurus prosedur SDM untuk perusahaan Anda. Konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda melalui link berikut.
Inquiry
News & Article
- Strategi Manajemen Talenta untuk HR Profesional: Mengidentifikasi dan Mengembangkan Bakat
- HR Sebagai Penggerak Inovasi: Mendukung Tujuan Bisnis melalui Kreativitas SDM
- Bagaimana Berkomunikasi dengan Dampak yang Maksimal dalam Presentasi
- Menemukan Kebebasan Finansial: Peluang Bisnis Menarik untuk Pensiun Dini
- Asesmen Kompetensi untuk Identifikasi Potensi Leader Masa Depan
Latest Events
- Badan Pusat Statistik – Emerging Leader Development Program
- BPJS Ketenagakerjaan – Change Your Selftalk, Change Your Life
- Employee Development Program – PT Waskita Toll Road Kolaborasi dengan Proxsis HR
- Proxsis HR Professional Community – Monthly Meetup Ep. 26 Leading with Adaptability: Embracing Learning Agility as a Future Leader
- PT PGAS Telekomunikasi Nusantara – Design Thinking for Innovation and Continuous Improvement