5 Tools Digital untuk Memfasilitasi Proses Design Thinking Anda

5 Menit Membaca

Design thinking adalah suatu metode atau pendekatan dalam memecahkan masalah dengan menggunakan prinsip-prinsip desain. Pendekatan ini tidak hanya melibatkan kemampuan kreativitas dan imajinasi, namun juga melibatkan pengumpulan data, analisis dan pemahaman yang mendalam tentang pengguna dan masalah yang dihadapi. Pendekatan ini sering digunakan dalam konteks bisnis untuk menyediakan solusi baru yang inovatif dan berfokus pada kebutuhan pengguna.

Manfaat Design Thinking dalam Bisnis

1. Membantu Identifikasi Masalah Pelanggan

Design thinking membantu bisnis untuk memahami pengalaman pelanggan, yang dapat membantu bisnis dalam mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pelanggan. Melalui pemahaman yang lebih mendalam ini, bisnis dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2. Mendorong Inovasi dan Kolaborasi

Design thinking mendorong tim bisnis untuk lebih kreatif dan berkolaborasi dalam mengembangkan solusi baru. Pendekatan ini menciptakan suasana kerja yang lebih positif dan memungkinkan ide-ide baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya untuk muncul.

3. Mengurangi Risiko

Ketika bisnis menggunakan design thinking, mereka cenderung menguji ide-ide baru secara lebih terstruktur dan memperhitungkan setiap risiko yang mungkin terjadi. Pendekatan ini juga membantu bisnis untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan dan mengubah solusi mereka agar lebih efektif.

4. Meningkatkan Efisiensi

Design thinking berfokus pada kebutuhan pengguna dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi solusi berdasarkan kebutuhan tersebut. Bisnis dapat mempercepat keputusan dan pengembangan produk dengan menghilangkan elemen yang tidak diperlukan dan hanya mempertahankan elemen yang penting bagi pelanggan.

5 Tools Digital untuk Memfasilitasi Proses Design Thinking

1. Mural

Mural adalah sebuah platform digital untuk kolaborasi tim dengan banyak fitur seperti whiteboard digital untuk brainstorming, bagikan file, dan otomatisasi untuk mengubah dokumen. Platform ini sangat populer di antara desainer, karena memuat semua yang diperlukan dalam satu situs web. Tim dapat bekerja bersama dengan cepat dan efisien, mengotomatisasi sebagian besar tugas yang membosankan.

2. Sketch

Sketch adalah alat desain vektor untuk ide dan pengembangan desain UI. Sketch memungkinkan pengguna merencanakan desain dari awal hingga akhir dan menambahkan interaksi dan animasi. Selain itu, fitur replikasi yang memudahkan pengguna membuat iterasi dan membuat desain lebih cepat.

3. Marvel

Marvel adalah alat prototyping cesplangan yang memungkinkan pengguna memvisualisasikan desain mereka dalam bentuk aplikasi yang interaktif. Pengguna dapat menambahkan animasi, interaksi, dan gestures sambil menciptakan sedikit atau banyak versi desain, pilihan tata letak, dan steking pada bagian-bagian apps dan website.

4. UserTesting

UserTesting adalah alat riset pengguna yang memungkinkan pengguna melihat cara yang orang lain menggunakan produk mereka. Ini memungkinkan desainer untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi dan bagaimana solusinya. Pengguna dapat mengkonfirmasi bahwa produknya benar-benar terhubung dengan pengguna; produk mungkin masih seret dan butuh perbaikan.

5. Figma

Figma adalah alat desain semacam Sketch, tetapi memiliki keunggulan memungkinkan kolaborasi tim dalam waktu nyata. Ini memungkinkan pengguna mengidentifikasi aspek dari desain yang harus ditangani, membuat komen, dan memastikan semuanya membantu membangkitkan ide ide baru dan koneksi, serta mempercepat proses desain secara keseluruhan.

Proses Design Thinking merupakan sebuah metode pemecahan masalah yang mengintegrasikan pendekatan kreatif dan analitis. Metode ini melibatkan pemahaman dan penyelidikan terhadap masalah yang ada, serta berfokus pada kebutuhan pengguna dalam mencari solusi yang efektif. Oleh karena itu, tools digital sangat penting dalam proses Design Thinking guna membantu dalam memvisualisasikan, mengkomunikasikan, dan memvalidasi ide.