Shopee Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawan pada September 2022. PHK ini dilakukan sebagai langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Menurut laporan CNBC Indonesia pada 19 September, ada sekitar 3% karyawan yang dirumahkan di Shopee Indonesia dari total 6.232 karyawan. Keputusan ini diakui sebagai langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah Shopee melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan start-Up ini untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. PHK ini dinilai sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan.
Peristiwa yang terjadi pada Shopee memberikan dampak pada banyak karyawan di berbagai perusahaan. Bayang-bayang PHK bisa saja menghantui karena bisa saja terjadi pada dirinya.
Termasuk bagi pencari kerja, akan berpikir berulang kali memutuskan bergabung dengan perusahaan tertentu. Mereka akan memikirkan berbagai pertimbangan salah satunya potensi PHK di perusahaan tersebut.
Bagian sumber daya manusia di perusahaan harus bisa meyakinkan karyawan nyaman dan betah bekerja. Tempat kerja juga harus dibuat semenarik mungkin sehingga kandidat karyawan akan berbondong-bondong bergabung ke perusahaan Anda.
Oleh karena itu, perusahaan harus memahami “Employer Branding” untuk menciptakan perusahaan yang nyaman dan menarik untuk bekerja. Lalu, apa itu employer branding? Simak penjelasan berikut ini.
A. Pengertian Employer Branding
Employer branding adalah usaha perusahaan untuk membuat karyawan nyaman dan merasa perusahaan tersebut menjadi tempat yang baik untuk bekerja. Perusahaan berarti harus memberikan keuntungan dan fasilitas lebih kepada karyawan dan membuat mereka seperti di rumah sendiri.
Employer branding memiliki dua tujuan. Pertama, employer branding dilakukan untuk membuat karyawan merasa senang bekerja di perusahaan tersebut dan yang kedua bertujuan untuk menyeleksi karyawan baru agar lebih mudah menemukan calon terbaik serta mempertahankannya.
Seorang HR dapat menggunakan employer branding untuk membuat perusahaan terlihat lebih baik dimata karyawannya maupun calon karyawannya. pasti ini akan membuat perusahaan semakin dikenal.
Employer branding menjadi cara perusahaan membentuk reputasi tempat kerja agar menarik perhatian pencari kerja agar bergabung bersama mereka, dan juga karyawan yang ada untuk tidak resign.
Contoh penerapan employer branding dengan memperlihatkan dan membanggakan budaya perusahaan, konsisten dan kreatif dalam pemberian benefit, pengadaan kegiatan, dan testimoni dari karyawan.
B. Tujuan Employer Branding Perusahaan
Tujuan employer branding adalah untuk menunjukkan reputasi dan citra baik perusahaan. Caranya dengan mempertahankan karyawan yang produktif dalam bekerja. Sementara karyawan yang kurang produktif, sebaiknya dikeluarkan dari perusahaan.
Karyawan yang produktif nantinya dapat meningkatkan reputasi dan citra baik perusahaan. Reputasi dan citra baik perusahaan juga penting untuk mendapatkan kandidat berbakat yang bisa mengoptimalkan kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, karyawan produktif tetap dibutuhkan oleh perusahaan untuk menarik calon karyawan agar bergabung dengan perusahaan.
Tujuan lain dari branding adalah untuk meningkatkan komitmen dan loyalitas karyawan. Hal ini diperlukan agar perusahaan optimal mencapai tujuan bersama.
C. Pentingnya Employer Branding Bagi Perusahaan
Menjaga reputasi dan citra yang baik menjadi suatu keharusan agar perusahaan terus berkembang. Oleh karena itu, employer branding sangat penting untuk dilakukan perusahaan.
Pentingnya branding dalam perusahaan tidak hanya digunakan untuk menarik calon karyawan saja, banyak manfaat yang diperoleh jika perusahaan memiliki reputasi yang baik.
Berikut alasan mengapa employer branding sangat penting untuk perusahaan:
1. Membantu Merekrut Karyawan Baru
Tujuan utama branding bagi perusahaan adalah untuk menarik calon karyawan. Sebelum mendaftar ke perusahaan, calon karyawan tentu mencari tahu informasi perusahaan sebanyak mungkin.
Bukan hanya untuk merekrut kandidat baru, branding juga bertujuan untuk menjaga loyalitas para karyawan di perusahaan. Jika branding yang dilakukan perusahaan sudah baik, maka karyawan akan bertahan di perusahaan.
2. Menghemat biaya iklan
Jika perusahaan melakukan branding dengan baik, maka nama perusahaan tersebut akan dikenal dengan baik. Dampak baiknya, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mempromosikan perusahaan kepada calon karyawan.
Bukan hanya bermanfaat dari segi biaya saja, perusahaan bisa menghemat waktu karena tidak butuh waktu lama mencari kandidat. Calon karyawan malah akan datang sendiri ke perusahaan yang memiliki reputasi baik.
3. Menjadikan Karyawan Sebagai Promotor
Karyawan yang bekerja di perusahaan bisa menjadi promotor untuk mengenalkan perusahaan lebih luas. Semakin sering karyawan membicarakan hal positif tentang perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk mendapat kandidat baru.
4. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Karyawan di perusahaan yang memiliki reputasi baik karena melakukan branding, tentu akan semakin termotivasi dalam bekerja. Karyawan akan memberikan kinerja terbaiknya dan bekerja dengan sangat produktif.
Semakin produktif karyawan, maka pertumbuhan perusahaan akan semakin meingkat. Hal ini tentu membuat keuangan perusahaan meningkat dan stabil. Perusahaan dengan keuangan yang stabil lebih menarik banyak kandidat yang ingin bergabung ke perusahaan.
D. Penerapan Employer Branding untuk Menarik Kandidat
Butuh suatu proses dalam membangun branding perusahaan yang menarik kandidat karyawan. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan mudah oleh satu orang di perusahaan saja.
Perlu kerja sama tim untuk membuat branding perusahaan agar dikenal dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang bisa diterapkan untuk melakukan branding oleh perusahaan.
1. Situs Karier
Situs karier perusahaan merupakan jalan utama yang digunakan untuk employer branding. Kandidat karyawan bisa mengenal lebih lengkap tentang perusahaan lewat halaman situs karier.
Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya membuat situs yang mudah untuk dijelajahi. Beri juga informasi yang menarik dan jelas sehingga kandidat karyawan bisa tertarik karena bisa menilai perusahaan dari situs karier.
Contohnya, jelaskan keuntungan bergabung dengan perusahaan, program kerja, penghargaan untuk karyawan, dan lain sebagainya. Beri juga informasi yang jelas terkait jobdesc untuk calon karyawan. Jobdesc ini membantu calon karyawan untuk mengenal pekerjaanya.
Calon karyawan juga akan berpikir bekerja di perusahaan ini memiliki landasan yang jelas karena adanya jobdesc.
Berikan juga kesan dan pesan karyawan yang bekerja di perusahaan agar semakin menarik bagi kandidat. Hal ini akan menambah reputasi dan citra baik perusahaan.
2. Application Experience
Pengalaman saat melamar ke suatu perusahaan juga harus dipertimbangkan untuk menarik kandidat karyawan.
Sebagian kandidat memilih mundur mengirim lamaran karena menilai rumit dalam mengisi lamaran pekerjaan online di perusahaan.
Untuk mengatasi itu, cara terbaik untuk menarik kandidat adalah dengan memberi kebebasan kandidat membuat lamaran pekerjaan sendiri. Cara ini akan membuat kandidat terbaik menunjukkan kemampuannya dengan maksimal.
3. Media sosial
Media sosial berperan besar dalam kehidupan. Hal yang sama berlaku untuk branding suatu perusahaan. Sebagian besar pencari kerja menggunakan media sosial untuk menemukan sebuah lowongan kerja.
Termasuk sebagian dari orang yang sudah bekerja di perusahaan, juga mendapatkan pekerjaanya melalui media sosial.
Oleh karena itu, perusahaan harus aktif mengenalkan perusahaanya lewat media sosial. Hal ini dilakukan untuk membuat calon karyawan tertarik dengan perusahaan.
4. Konten
Konten merupakan sebuah media untuk membangun hubungan dengan calon karyawan dalam employer branding. Konten ini memegang peranan penting untuk menentukan kandidat yang melamar ke perusahaan.
5. Employee Advocacy
Branding juga bisa melalui karyawan yang sedang bekerja di perusahaan tersebut. Calon karyawan akan melihat dari orang-orang yang telah bekerja di suatu perusahaan.
Biasanya, semakin karyawan yang bekerja di perusahaan terlihat sejahtera, semakin besar ketertarikan calon karyawan terhadap perusahaan tersebut.
Pada intinya, calon karyawan akan memperhatikan segala detail dari karyawan perusahaan tersebut.
E. Integrasi Employer Branding dan Talent Management
Employer branding adalah cara perusahaan membentuk reputasi tempat kerja agar menarik perhatian pencari kerja supaya bergabung bersama mereka, dan juga karyawan yang ada untuk tidak resign.
Sementara manajemen talenta (talent management) adalah proses berkelanjutan untuk menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas tinggi, mengembangkan keterampilan mereka, dan terus memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja.
Integrasi keduanya akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Lewat employer branding perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang berkualitas tinggi, kemudian lewat manajemen talenta perusahaan mengembangkan terus kemampuan karyawan.
Pada akhirnya keduanya akan memberikan keuntungan bagi peningkatan peforma perusahaan untuk menghasilkan produk atau layanan berkualitas.
Itulah penjelasan tentang employer branding yang harus diketahui. Proxsis HR siap untuk melayani dan berkolaborasi. Konsultasikan kebutuhan Anda melalui link berikut.
Inquiry
News & Article
- Strategi Manajemen Talenta untuk HR Profesional: Mengidentifikasi dan Mengembangkan Bakat
- HR Sebagai Penggerak Inovasi: Mendukung Tujuan Bisnis melalui Kreativitas SDM
- Bagaimana Berkomunikasi dengan Dampak yang Maksimal dalam Presentasi
- Menemukan Kebebasan Finansial: Peluang Bisnis Menarik untuk Pensiun Dini
- Asesmen Kompetensi untuk Identifikasi Potensi Leader Masa Depan
Latest Events
- Badan Pusat Statistik – Emerging Leader Development Program
- BPJS Ketenagakerjaan – Change Your Selftalk, Change Your Life
- Employee Development Program – PT Waskita Toll Road Kolaborasi dengan Proxsis HR
- Proxsis HR Professional Community – Monthly Meetup Ep. 26 Leading with Adaptability: Embracing Learning Agility as a Future Leader
- PT PGAS Telekomunikasi Nusantara – Design Thinking for Innovation and Continuous Improvement