Kehabisan ide bukanlah hal baru yang dialami para pekerja kreatif di masa new normal seperti saat ini. Situasi di mana pikiran berhenti sejenak saat memproduksi karya atau hal-hal yang berkaitan dengan kreativitas ini disebut creative block. Para pekerja yang perusahaannya masih menerapkan work from home tak jarang mengalami creative block karena bekerja secara remote memaksa mereka untuk standby seharian di depan komputer atau laptop yang pada akhirnya menghalangi ide – ide kreatif karena terlewat jenuh. Belum lagi deadline yang menuntut pekerjaan selesai tepat pada waktunya membuat  pikiran semakin kacau.

Seperti halnya yang dialami Ariga, seorang design graphic yang sedang buntu ide saat akan membuat visual konten untuk website perusahaannya. Berbagai cara telah dilakukannya untuk memancing ide – ide kreatif muncul di otaknya tapi tetap saja hasilnya nihil. Belum lagi deadline dari atasan yang menuntutnya untuk menyelesaikan pekerjaannya saat itu juga. Padahal, Ariga terbilang karyawan yang cukup senior di perusahaannya, tentunya ia sudah terbiasa menghadapi pekerjaan yang padat, namun mengapa Ariga bisa mengalami creative block?

Dari kasus yang dialami Ariga menunjukan bahwa creative block tidak memandang bulu. Siapapun wajar kehabisan ide, dari pemula hingga yang sudah profesional sekalipun bisa mengalami creative block. Jika keadaan ini terjadi pada Sobat Proxsis, tetap tenang, tarik nafas dan ikuti tips mengatasi creative block ala Proxsis HR berikut ini :

  1.     Temukan Inspirasi

Yang pertama kali harus Sobat Proxsis lakukan Ketika mengalami creative block adalah menenangkan diri. Inspirasi tidak sama dengan ilham yang datang secara tiba – tiba. Inspirasi dapat digali dengan melakukan riset dan berinteraksi dengan orang sekitar seperti mengobrol. Dari percakapan – percakapan tersebut, banyak pelajaran yang Sobat Proxsis dapatkan untuk dijadikan inspirasi.

  1.     Planning

Inspirasi hanya akan menjadi konsep abstrak bila tidak direncanakan secara matang dengan outcome yang jelas. Setelah menentukan outcome, langkah selanjutnya harus dilakukan oleh Sobat Proxsis adalah menganalisa dan menguji untuk menghitung kemungkinan apakah ide yang ditargetkan dapat dijalankan atau tidak.

  1.     Implementasi

 Proses realisasi ide akan memakan banyak waktu, energi, kekuatan finansial hingga pikiran. Buat rencana kegiatan secara keseluruhan, untuk kemudian dipecah ke dalam beberapa checkpoint kecil. Selain itu, jangan sampai fokus teralihkan oleh ide – ide kecil lain yang dapat mengganggu tujuan utama. Mengimplementasikan sebuah ide juga harus memperhatikan target yang akan diraih, membuat rencana kegiatan dan memikirkan jangka panjang ide tersebut seperti dampak sekaligus solusinya.

 Proxsis HR menyadari akan beberapa hal yang mengganggu kinerja Sobat Proxsis. Sebagai solusinya, berbagai pelatihan diadakan sebagai bentuk kepedulian Proxsis HR terhadap berkembangnya potensi dan keterampilan tenaga kerja di Indonesia. Ada berbagai pelatihan yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhan kamu disini, Yuk daftarkan diri kamu sekarang untuk mengikuti pelatihan dengan metode Interactive Live Distance Learning dan dibawakan secara fun. Untuk mengetahui detail informasinya, kamu bisa cek sosial media Proxsis HR atau kamu juga bisa langsung menghubungi contact person kami :

 Dian (08111798348)

Rate this post
Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.