Harus kita akui punya bisnis coffee shop sekarang ini memang keren banget, bekerja di balik bar, mengutak-atik coffee maker, mencium wangi kopi setiap hari. Apalagi melihat coffee shop kita ramai dikunjungi orang adalah kebanggaan tersendiri.
Buat para penikmat kopi, pasti menyadari kalau setiap bulan ada saja coffee shop baru yang buka. Ada yang konsepnya menarik, ada juga yang itu-itu saja. Sayangnya, bertambahnya coffee shop yang terus buka sejalan dengan coffee shop yang terpaksa harus gulung tikar. Kira–kira kenapa bisa begini ya?

Cerita dimulai dari obrolan dengan seorang teman yang baru–baru ini memulai bisnis coffee shop di daerah Jakarta Selatan. Namanya Fauzan, lulus kuliah dari jurusan Teknik Industri sekitar satu setengah tahun yang lalu. Boleh dibilang, di usia yang masih 24 tahun Fauzan cukup berani untuk memulai bisnis dengan modal yang tidak sedikit dan pengetahuan tentang entrepreneur yang seadanya. Jika ditanya apa motivasinya membangun bisnis coffee shop ya karena sudah jadi coffee addict.

Awal tahun 2020 Fauzan membuka coffee shop dengan mempekerjakan 3 orang karyawan. Karena konsepnya yang cukup menarik dan harga yang masih masuk akal, coffee shop Fauzan tak pernah sepi pengunjung hingga bulan kedua. Namun di pertengahan bulan kedua, hal yang tak pernah diduga-duga harus ia hadapi, pandemi virus corona. Penularan virus corona yang cukup masif membuat pemerintah mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat beberapa bisnis terpaksa harus berhenti beroperasi termasuk coffee shop Fauzan yang masih seumur jagung.

Hal tersebut membuat Fauzan harus mengambil keputusan untuk memberhentikan sementara 3 karyawannya, dan menutup coffee shop yang sedang ramai–ramainya yang membuat ia frustasi selama berbulan–bulan. Padahal jika ia memiliki jiwa entrepreneurship yang tinggi, ia bisa saja melakukan strategi pemasaran online dan masih banyak lagi yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan bisnis barunya itu.
Dari sini kita tahu, bahwa membangun sebuah bisnis tidaklah cukup hanya memiliki modal finansial saja. Menjadi entrepreneur belum tentu mempunyai jiwa entrepreneurship, hal itu yang menentukan apakah bisnis mereka dapat bertahan atau tidak meski di masa-masa yang sulit.

Di powertalk series, Proxsis HR punya berbagai materi yang cocok untuk mengembangkan jiwa entrepreneurship para pengusaha – pengusaha muda di masa-masa pandemi seperti sekarang ini. Salah satunya yaitu Powertalk series dengan topik “Produktif di era ‘New Normal’ dengan Mindset Intrapreneurship”.

Diskusi secara online ini membahas tentang manfaat memiliki mindset intrapreneurship dalam menjalankan bisnis di era new normal.
Untuk Sobat Proxsis yang ingin meningkatkan kemampuan dan soft skill agar dapat terus produktif di masa–masa new normal, ikuti terus sosial media Proxsis HR karena akan banyak diskusi–diskusi bermanfaat melalui Distance Learning.

Untuk info lebih lanjut yuk ikuti terus sosial media Proxsis HR atau hubungi contact person berikut 08111798348 (WA).

Rate this post
Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.