Dalam dunia bisnis, terutama dalam bidang penjualan, tentunya kita sering kali bertemu dengan berbagai macam permasalahan dan berujung pada penolakan. Penolakan dalam proses negosiasi bukanlah hal baru dan tidak dapat dihindari dari dunia penjualan. Maka dari itu, penolakan dalam proses negosiasi bukanlah akhir dari segalanya. Salah satu cara menghadapinya adalah dengan melakukan upaya serta usaha semaksimal mungkin untuk menjadikan penolakan tersebut menjadi sebuah acuan dan peluang untuk mencapai target.

Melalui penolakan kita dapat menggali informasi akan kebutuhan serta perhatian apa yang diinginkan oleh konsumen. Berdasarkan hal tersebut, penolakan negosiasi dapat dilihat menjadi sesuatu yang positif dan dapat menambah skill seseorang dalam bidang penjualan. Berikut ini ada 6 Trik Jitu dalam melakukan proses negosiasi agar tidak mengalami penolakan dan membuatnya menjadi peluang dalam penjualan.

  1. Jadilah Pendengar yang Baik.
    Tahap pertama dengarkan segala alasan yang diutarakan oleh konsumen kepada Anda yang menyebabkan konsumen mengambil keputusan untuk menolak produk atau jasa Anda. Dengan mendengarkan alasan-alasan tersebut, Anda dapat menganalisis apakah penolakan itu benar adanya atau hanya alasan saja. Menjadi pendengar yang baik akan menimbulkan perasaan respect terhadap konsumen dan juga dapat menghindari adu argumen.
  1. Tanyakan dan Temukan Alasan Penolakan
    Dengan menanyakan alasannya, Anda dapat menganalisa lebih dalam lagi dan dapat menemukan poin utamanya. Apabila poin utama dari permasalahan tersebut sudah dapat Anda rangkum.
  1. Konfirmasi Ulang Alasan Penolakan
    Melakukan konfirmasi ulang untuk memastikan pokok permasalahannya. Pastikan kembali pokok permasalahan konsumen agar Anda tepat sasaran.
  1. Sering di Tolak pada Proses Negosiasi? Hadapi dengan 6 Trik Jitu Ini!Gunakan Alasan Penolakan untuk alasan melakukan closing
    Menggunakan alasan penolakan tersebut sebagai salah satu cara Anda mencapai target. Gunakan beberapa strategi, salah satunya seperti memberikan pertanyaan yang berupa tantangan yang nantinya akan dianggap sebagai solusi yang diberikan oleh Anda sebagai penjual terhadap konsumen. Contohnya, Anda dapat memberikan challenge jika Anda dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut apakah konsumen menjadi tertarik dan berubah pikiran.
  1. Tunjukan Data Pendukung
    Ketika memberikan challenge kepada konsumen, berikan pula data pendukung. Dengan memberikan data tersebut konsumen akan mendapatkan dorongan yang dapat menstimulasi dirinya dalam mengambil keputusan. Data pendukung dapat berupa pengalaman akan kendala serta solusi yang Anda berikan kepada konsumen lainnya, testimoni, atau perhitungan profit yang akan didapatkan oleh konsumen ketika memutuskan untuk membeli produk atau jasa Anda. Beritahu konsumen setiap keunggulan yang akan didapatkannya melalui pengalaman atau data yang real sehingga membuat konsumen merasa value yang didapatkan sangatlah tinggi. Hal ini merupakan tahap kelima yang dapat Anda lakukan dalam menghadapi penolakan.
  1. Konfirmasi Ulang Jawaban Konsumen
    konfirmasi ulang segala jawaban yang telah diberikan oleh konsumen. Gunakan penekanan yang mengarahkan konsumen untuk selalu menjawab “ya” atas segala pertanyaan Anda. Sebagai contoh, “solusi atas kendala Bapak/Ibu tadi seperti ini ya?” “saya konfirmasi, jadi untuk unitnya benar yang ini ya?” Dengan melakukan penekanan tersebut pada satu sisi Anda tidak memberikan kesempatan atau celah kepada konsumen untuk menolak penawaran dan upaya yang Anda berikan, dan di sisi lain konsumen akan menyingkirkan segala keraguannya dan yakin akan pilihan yang Anda berikan.

Dengan melakukan 6 trik jitu dalam proses negosiasi ini maka, penolakan bukan lagi menjadi suatu masalah bagi penjual, melainkan sebuah tantangan bisnis. Selain itu Anda juga dapat mengasah kemampuan dalam proses Negosiasi untuk dapat merubah hal-hal yang dianggap negatif menjadi sebuah peluang yang berharga dan menyelipkan strategi penjualan Anda. Proxsis HR siap membantu Anda menjadi Negosiator handal. Kami juga menyediakan jasa konsultasi dan pelatihan untuk Negosiasi. Mari, berkolaborasi.

Sumber: marketeers.com

Rate this post
Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.