Generasi milenial menjadi salah satu topik yang cukup sering diperbincangkan dalam masyarakat, mulai dari segi teknologi, pendidikan maupun kebiasaan, bahkan gaya kepemimpinanya. Dalam menggambarkan generasi milenial, banyak orang-orang yang memberikan stigma negatif terhadap generasi ini. Ada yang bilang “kaum milenial adalah orang yang egois dan tidak mau bersusah payah”, ada juga yang bilang bahwa “anak milenial tidak bisa hidup dalam tekanan”, dan beberapa stigma negatif lainnya.

Stigma-stigma negatif tersebut tidak jarang membuat para pemimpin baru menjadi takut dan kewalahan jika mereka harus mengelola dan memimpin generasi milenial. Seorang pemimpin harus mengetahui bahwa generasi milenial memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Sebagai seorang pemimpin, kamu tentu harus dapat beradaptasi dengan apa yang akan kamu hadapi. Lalu bagaimana cara menjadi pemimpin yang tepat bagi generasi milenial? Berikut 5 tipsnya:

1. Menjadi Sosok Pelatih untuk Mereka

Generasi milenial lebih suka bekerja di dalam kelompok dan mereka juga lebih suka dibimbing daripada diawasi secara langsung.  Salah satu cara termudah yang bisa dilakukan untuk menjadi pelatih adalah dengan berfokus pada pemberdayaan. Mulai dengan menjelaskan tujuan, memberikan struktur dasar, dan memberikan kebebasan kepada para karyawan untuk mencari sebuah solusi. Karyawan akan lebih peduli saat mereka merasa bertanggung jawab dan saat mereka merasa memiliki wewenang dan tanggungjawab.

2. Beri Kesempatan untuk Belajar

Generasi milenial terkenal dengan sifat yang selalu senang untuk mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah diketahui olehnya. Oleh karena itu, kamu dapat

memanfaatkan hal ini untuk membuat mereka mempelajari hal baru sekaligus menguntungkan perusahaan. Misalnya dengan memberikan proyek yang tidak pernah dilakukan oleh mereka, melakukan mutasi jabatan agar mereka bisa mengeksplor lagi kemampuan yang dimilikinya, dan hal lain yang dapat membuat mereka belajar hal-hal baru.

3. Menciptakan Tujuan yang Nyata

Seorang pemimpin harus menanamkan rasa percaya dirinya dengan memiliki visi yang jelas, menunjukkan empati dan menjadi panutan yang kuat. Generasi milenial ingin perusahaan atau organisasi menghargai kontribusi yang mereka lakukan. Sebagai seorang pemimpin milenial, kamu harus tahu tujuan jangka panjang perusahaan kamu.

4. Menciptakan Hubungan Kekeluargaan

Sebuah perusahaan yang menumbuhkan hubungan kuat diantara karyawan memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi daripada lingkungan pekerjaan yang tidak melakukannya. Hal seperti ini berlaku untuk generasi milenial yang selalu ingin terhubung dengan teman dan rekan mereka. Agar bisa membina hubungan yang lebih kuat, maka kamu harus sering bertemu dengan karyawanmu.

5. Mendorong Kolaborasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Kepuasan.

Generasi milenial memiliki kemampuan yang sangat baik serta keterampilan yang canggih, terutama dalam menggunakan teknologi. Nilai positif ini perlu digunakan oleh para pemimpin yang baik dalam membimbing karyawan milenial mereka untuk saling berkolaborasi dan membentuk kesatuan anggota tim yang kuat, yang saling memotivasi satu sama lain. Sehingga, generasi milenial dapat mencapai kepuasan kerja mereka masing-masing. Kolaborasi yang kuat akan membantu para generasi milenial untuk mendapatkan self-fulfilment dalam setiap pekerjaan yang mereka berikan.

Ya, semoga 5 cara menjadi pemimpin di atas dapat membantu kamu untuk menjadi pemimpin untuk generasi milenial. Untuk itu sebagai seorang pemimpin milenial, kamu harus selalu melatih diri dengan keterampilan memimpin yang lebih baik dari sebelumnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti pelatihan kepemimpinan. Proxsis melalui Proxsis HR adalah perusahaan konsultasi, pelatihan, dan sertifikasi terkemuka yang juga fokus pada solusi bidang Human Resources, khusus perbaikan sistemnya maupun terkait orangnya. Siap membantu kamu untuk menjadi pemimpin yang berkualitas! Jangan ragu untuk berkonsultasi.

 

Sumber :

koinworks.com

studilmu.com

Rate this post
Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.