8 Teori Leadership

Apa saja yang membuat seseorang dianggap punya kualitas leadership hebat? Ketika kita melihat para pemimpin di sekitar kita, entah itu atasan kita, figure public terkenal, atau bahkan presiden, kita akan bertanya-tanya kenapa orang-orang ini bisa unggul dalam posisi tersebut.

Simak untuk beberapa teori yang menjelaskan tentang hal ini.

TEORI GREAT MAN

Berdasarkan sudut pandang ini, seorang leader memang memiliki karakter kuat sepreti kharisma, kecerdasan, kepercayaan diri, dan keterampilan bersosial sejak lahir.

Teori ini beranggapan bahwa meski lewat pembelajaran, tidak semua orang dapat menjadi seorang leader hebat.

TEORI CONTINGENCY
Teori ini berfokus pada variabel tertentu, yang beranggapan bahwa tidak ada kualitas leadership yang mampu unggul dalam semua situasi.

Baca juga : Pelatihan Komunikasi Efektif “Elevate Your Career with Effective Communication Skills”

Hal ini disebabkan karena menjadi seorang pemimpin, juga harus mengenal keseimbangan antara perilaku kebutuhan, dan konteks masalah.

TEORI TRAIT

Mirip dengan teori Great Man, teori ini beranggapan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin bila mewarisi karakter dan sifat tertentu.

Tidak jarang beberapa orang dengan karakter yang terkait akan leadership tidak terlihat berambisi mencari posisi pemimpin. Pun begitu, kualitas leadership yang dimiliki dapat muncul Ketika memimpin kelompok.

TEORI BEHAVIORAL

Berkebalikan dengan teori Great Man, teori ini didasarkan pada keyakinan bahwa kualitas leadership hebat dapat dipelajari melalui pengajaran dan observasi.

TEORI SITUATIONAL

Teori ini mengusulkan seseorang dapat dianggap memiliki sifat leadership bila mampu mengambil Tindakan terbaik berdasarkan variable situasional.

Baca juga : 5 Pelatihan Leadership Untuk Millennials

Misalnya, bila seseorang pemimpin adalah orang yang paling berpengetahuan dan berpengalaman, maka gaya memimpin otoriter dapat dianggap Tindakan tepat. Pada kasus lain, bila sebuah kelompok diisi oleh para ahli, maka gaya demokratis akan lebih efektif.

TEORI TRANSACTIONAL

Teori ini fokus pada peran pengawasan, organisasi, dan kinerja kelompok. Sistem hukuman dan penghargaan menjadi dasar dari teori ini, membuat gaya kepemimpinan seperti ini kerap diimplementasikan dalam dunia bisnis.

TEORI PARTICIPATIVE

Teori ini menunjukan bahwa kualitas leadership yang hebat muncul pertimbangan terhadap masukan orang lain.

Partisipasi dan kontribusi anggota kelompok dianggap penting agar mereka dapat merasa relevan dan berkomitmen untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

TEORI TRANSFORMATIONAL

Teori ini dikenal pada koneksi yang muncul antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin tipe ini dituntut untuk dapat memotivasi dan menginspirasi anggota kelompok memahami akan pentingnya sebuah tugas.

Baca juga : Mastering Agile Leadership di Era VUCA

Kinerja anggota akan selalu menjadi fokus, tetapi juga ingin setiap anggotanya memenuhi potensinya. Standar etika dan moral yang tinggi dianggap sebagai pedoman utama dalam menjadi seorang pemimpin.

Rate this post
Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.