#NO Accountability, No Commitment

Meeting target merupakan hal yang penting, bahkan sangat penting. Agar meeting target efektif perlu disiapkan dengan seksama supaya pelaksanaan meeting bukan menjadi sarana pembunuh semangat dan penghabis waktu saja.

Meeting sering menjadi rutinitas yang tidak fokus karena adanya hal-hal yang tidak perlu seperti bergosip, ngobrol politik, atau mengikut sertakan orang lain yang tidak ada keterkaitan dengan tim meeting, bahkan pimpinan dan anggota tim yg belum bisa berperilaku efektif dalam meeting seperti baper, takut mengungkapkan pendapat dan seterusnya.

Untuk pelaksanaan meeting target yang efektif, perlu dihindari beberapa hal berikut :


1. Meeting Target menjadi kegiatan Optional

Jadwal atau sesi pelaksanaan meeting target berganti-ganti, kadang pagi hari, kadang sore hari, kadang hari Selasa, kadang hari Rabu, dan seterusnya. Perlu diupayakan agar meeting target memiliki jadwal yang tetap, menjadi kegiatan mandatori sehingga terjadi keteraturan.

2. Melibatkan orang yang tidak perlu dihadirkan
Harus dipastikan bahwa semua peserta yang hadir adalah orang yang memiliki kontribusi terhadap pencapaian MEETING TARGET, sehingga diskusi berjalan afektif dan program rencana kerja tepat sesuai kebutuhan pencapaian target

3. Terjadi Death March
Yaitu suasana seperti orang yang mengantarkan jenazah menuju pemakaman, dimana setiap peserta lebih banyak menundukkan kepala dalam suasana muram, tidak berani mengutarakan ide dan baper, yang nantinya bisa berakibat menjadi ajang saling menyalahkan atau mengkritik, karena anggota tim yang gagal memenuhi komitmennya

4. Melakukan Micro Managing
Team leader berperilaku seperti bos yang mendikte, menyetir anak buahnya, menganggap anak buahnya tidak mampu, sehingga diskusi menjadi satu arah, Sebaiknya meeting menjadi ajang kolaborasi strategi antar tim dalam menyusun rencana-rencana strategis dalam mencapai target.

5. Tidak mengacu pada Scoreboard
Adanya Scoreboard bisa mengevaluasi proses pencapaian meeting target, sehingga tim bisa belajar dari keberhasilan dan kegagalan yang mereka capai selama ini. Scoreboard harus diupdate agar memberikan motivasi bagi tim agar dapat mengambil tindakan koreksi dengan cepat.

6. Meeting Target Berubah Menjadi Staff Meeting
Jika meeting target menjadi staff meeting atau meeting biasa yang bisa memakan waktu cukup panjang, akan ada beberapa risiko yang dihadapi oleh tim, yang utama adalah tim menjadi tidak focus atas topik yang dibahas karena melebar kemana-mana, sehingga pelaksanaan meeting bertele-tele…

Seorang team leader pernah menyatakan seperti ini, dulu saya seperti debt collector yang mengejar-ngejar para staf atas target-target yang saya berikan, dengan adanya meeting target yang efektif serta kesadaran menepati komitmen antar tim, saat ini Saya tinggal monitor dan kontrol saja, bila salah satu dari kami tidak menjalankan rasanya akan malu sendiri.  Dengan cara seperti itu, kinerja keuangan kami meningkat secara signifikan.

Jadikan meeting target sebagai mesin penggerak eksekusi strategi atau goal.

Proxsis HR merupakan lembaga yang berpengalaman dan memiliki reputasi tinggi dalam melaksanakan program-program pengembangan karyawan, dan telah membantu banyak perusahaan dalam mensukseskan program pelatihan, coaching & mentoring serta assessment, karyawan sebagai aset yang perlu dilindungi dan ditangani dengan sangat baik.

Oleh: Jack Alenzo

Rate this post
Bagikan artikel ini

1 Comment.